Secara harafiah, cashless economy adalah sebuah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan uang fisik atau uang tunai. Bukan berarti tidak memiliki uang.
Kamu bisa membayar dengan menggunakan smartphone dan jam tangan pintar dengan didukung aplikasi yang menjadi tempat menyimpan uang secara digital.
sistem cashless saelain memberikan kemudahan juga berpotensi memberikan kerugian.
Bagi mereka yang tidak bisa mengontrol pengeluaran. Untuk mereka yang suka berbelanja akan lebih mudah lagi dalam melakukan transaksi yang justru bisa menimbulkan maslaah di kemudian hari.
Jadi, walaupun sistem cashless sudah bisa membantu proses pembayaran masyarakat, tetap harus ada edukasi untuk bisa mengontrol setiap pengeluaran. Sistem cashless hanya untuk membantu masyarakat.
Bukan untuk menjadi alat yang akan membuat pengeluaran menjadi tidak terkontrol. Semuanya tetap harus sesuai dengan perencanaan.
Selain itu, sistem ini rasanya hanya bisa dijalankan saat ini di masyarakat perkotaan. Bagi masyarakat di pedesaan yang sarana dan prasarana sistem cashless masih sangat minim jelas tidak bisa berfungsi secara maksimal.
Belum pernah ditemukan di pasar tradisional di daerah-daerah pedalaman yang sudah menerapkan sistem cashless.
Ketergantungan mereka terhadap uang tunai memang masih sangat besar. Terlebih, sarana pendukung seperti sistem jaringan dan peralatan yang memadai juga belum merata.
Bahkan, boleh jadi sistem cashless economy hanya berlaku bagi golongan ekonomi menengah ke atas. Untuk masyarakat kelas bawah yang jarang bersentuhan dengan mall atau toko-toko yang menyediakan sistem cashless, uang tunai jelas lebih dibutuhkan.
Lagipula mereka belum terbiasa melakukan pembayaran tanpa melihat uang di tangan.